Stress dan seluruh emosi yang kita rasakan letaknya bukan di kepala, bukan di dada. Tapi di jalur saraf. Ini kenapa gerak peristaltik usus bisa terjadi hanya dengan ngeliat orang makan. Karena tubuhmu 'mengingat' rasanya. Ketika sesuatu yang traumatik terjadi di masa lalu dan itu mengubah kepribadianmu, wejangan "lupakan masa lalu, teruslah bergerak maju!" sebenarnya sama sekali nggak membantu. Karena yang mengingat dan merekam semuanya bukan cuma kamu tapi juga tubuhmu. Inilah yang disebut 'bawah sadar' Respon trauma yang tercetak di jalur saraf. Cara memprogram ulangnya:
1. Akses Kesadaran Kosongmu
Biasa disebut sebagai Zero Point. Keadaan dimana tubuhmu sangat relaks dan nafasmu tenang sehingga kamu tehubung dengan kesadaranmu yang paling tinggi dan bisa mengamati dirimu sendiri. Ini arti sesungguhnya meditasi. Kesadaran untuk mengamati dirimu sendiri.
2. Kembali ke Masa Lalu dan Selesaikan Konflik yang Menjadi Sumber Traumamu
Bisa dengan menulis jurnal, visualisasi / hipnoterapi. Setelah relaks, pejamkan mata dan akses kembali memori traumatikmu. Di sana, kamu mau melakukan apa?Mau menyampaikan apa? Ke siapa? Terhubung dengan kebijaksanaan dan bantu dirimu untuk memaknai ulang memori menyakitkan itu. Selesaikan semua itu dalam imajinasimu sendiri. Sampai ke resolusi. Ingat. Trauma letaknya di jalur saraf, badanmu gak tau pengulangan dan resolusi konflik itu cuma imajinasi. Baginya itu nyata. (Heart-Brain Coherence). Asosiasi baru tercetak di jalur saraf. Diprogram ulang, menggantikan yang lama.
3. Mengakses Rasa di Masa Depan
Bisa dengan menulis jurnal, visualisasi/ hipnoterapi. Tanya ke dirimu, kamu mau hidup seperti apa? Perubahan seperti apa? Imajinasikan dengan DETAIL. Hidup dalam imajinasi itu. Rasakan dengan seluruh tubuhmu sampai sistem saraf memanas dan 'mengingatnya'. Lakukan sesering mungkin. Sehari-hari, terhubung dengan kesadaranmu dan cobalah 'hidup' seakan masa depanmu sudah terjadi saat ini dan kamu sedang menjalaninya. Rasakan dengan seluruh anggota tubuh. Program baru sudah terinstall dan semakin kuat tercetak di jalur sarafmu. Mengubah caramu berfikir, bersikap, melihat, merasa yang kemudian diikuti juga oleh perubahan realita
